Education is the most powerful weapon which you can use to change the world-Nelson Mandela-   Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence-Robert Frost-  Education: the path from cocky ignorance to miserable uncertainty-Mark Twain-  Education is our passport to the future, for tomorrow belongs to the people who prepare for it today

Jumat, 28 September 2012

Keuntungan Belajar di Luar Kelas

JAKARTA, KOMPAS.com - Belajar di luar ruangan kelas merupakan salah satu upaya terciptanya pembelajaran terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi belajar hanya di dalam kelas. Pembelajaran tak perlu melulu dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa dilaksanakan di luar kelas, seperti di tempat-tempat terbuka tempat manusia bisa saling berinteraksi.

Hal ini disadari oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wipama Tangerang. Konsep belajar di luar sekolah telah diperluas menjadi belajar dari luar sekolah. Sekitar 100 siswa/i kejuruan ini diboyong belajar jauh dari gedung sekolahnya di Cikupa Tangerang ke ruangan AtAmerica, Gedung Pacific Place, Jakarta, Jumat (14/9/2012).

"Sengaja, kami mengajak para siswa untuk belajar di luar sekolah agar mereka tidak jenuh, dan dapat mengembangkan kreativitas serta melihat berbagai hal untuk mengglobal," kata Yaya Sukatya, Kepala SMK Wipama, saat berbincang dengan Kompas.com.

Yaya mengatakan, kegiatan seperti ini dirasakan betul manfaatnya, karena selain dapat mengubah persepsi pembelajaran, kunjungan ini sekaligus membuka wawasan siswanya.

"Mengajak siswa belajar di luar kelas dapat memberi pengaruh positif, dapat menambah wawasan, bahkan dapat langsung diaplikasikan di lapangan," ucapnya lagi.

Aplikasi yang dimaksud sangat beragam, Yaya memaparkan alasan mengajak siswanya ke pusat kebudayaan Amerika adalah menginginkan siswanya memiliki pengetahuan soal negara adidaya tersebut, selain itu juga berada dalam lingkungan kondusif untuk membudayakan bahasa internasional membuat para siswanya tertantang untuk menggunakan bahasa tersebut.

"Ini memacu siswa agar lebih aktif lagi berkomunikasi langsung dalam bahasa Inggris. Para siswa harus melihat sendiri, inilah keadaan paling kini. Semua harus pandai menyampaikan sesuatu dalam bahasa yang global," terangnya.

Belajar di luar sekolah juga lebih membuka pandangan para siswa sehingga pengetahuan di luar kurikulum pun dapat diterima lebih baik.

"Kunjungan saat ini memang kita bertemu wakil dari Kedutaan Amerika Serikat, kita tidak secara langsung belajar kebudayaannya, tapi kita belajar politik di Amerika, dan anak-anak suka itu," katanya

Rabu, 26 September 2012

Jawa Tengah Kembali Sabet Juara Umum Olimpiade Sains

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Tengah kembali menyabet gelar juara umum pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-XI. Provinsi tersebut dikukuhkan sebagai juara umum dengan koleksi 96 medali yang terdiri atas 23 medali emas, 39 medali perak, dan 34 medali perunggu.

Tahun lalu, dalam penyelenggaraan OSN X, di Manado, Sulawesi Utara, Jawa Tengah juga menjadi juara umum setelah meraih 21 medali emas, 29 medali perak, dan 24 medali perunggu. Secara umum, perolehan medali tim Jawa Tengah pun meningkat.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengungkapkan para juara akan dipersiapkan untuk menjadi duta-duta pelajar Indonesia di berbagai ajang olimpiade sains tingkat internasional.

"Para juara yang telah terpilih pada OSN ke-11 tahun ini dapat terus menjaga tradisi menjadi juara di berbagai ajang olimpiade internasional," kata Musliar, dalam sambutannya di acara Penutupan OSN ke-XI, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam.

Musliar mengatakan, hampir setiap tahun, Tim Olimpiade Sains Internasional Indonesia senantiasa berhasil meraih berbagai medali pada ajang kompetisi sains seperti IPhO (International Physics Olympiad), IBO (International Biology Olympiad), IChO (International Chemistry Olympiad), serta IMO (International Mathematics Olympiad).

Musliar juga berharap melalui OSN ini, kecintaan terhadap sains di antara para pelajar dapat terus berkembang. Dengan demikian, anggapan bahwa bidang sains sulit dipelajari dan menakutkan bisa dihilangkan.

Untuk itu, kata Musliar, sekolah diharapkan lebih aktif memberi pemahaman sains kepada siswa mereka. Salah satunya dengan cara terus menerus meningkatkan kompetensi siswa dan secara inovatif menyiasati kekurangan fasilitas yang mungkin menjadi kendala.

Musliar berharap, OSN dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia di daerah melalui pembinaan dan seleksi pada tingkat daerah.

"Dilandasi oleh pemikiran bahwa para calon-calon ilmuwan yang terlahir melalui proses ini adalah sumber daya manusia yang harus dapat berperan serta dalam pembangunan daerahnya masing-masing," terangnya.

Oleh karena itu peran dan dukungan dari Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota harus tetap dijaga dan bahkan ditingkatkan dari dukungan finansial ke dukungan regulasi dan kebijakan daerah yang konsisten serta berkelanjutan.

"Di sinilah pentingnya tahap-tahap kegiatan lomba perlu diprogramkan lebih terintegrasi mulai dari tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan sekolah dan pembangunan daerah," pungkasnya.

Senin, 24 September 2012

Oktober, Kisi-kisi UN 2013 Disosialisasikan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merencanakan sosialisasi kisi-kisi Ujian Nasional (UN) 2013 pada bulan depan. Saat ini, Kemendikbud tengah mematangkan konsep kisi-kisi tersebut untuk kemudian dikoordinasikan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Kepala Badan Penelitian dan Pemgembangan Kemendikbud, Chairil Anwar Notodiputro mengatakan, kebijakan  untuk menerapkan 20 paket soal pada UN mendatang menuntut pihaknya melakukan pesiapan yang lebih matang, diawali dengan penyusunan kisi-kisi supaya bisa segera disosialisasikan.

"Dengan adanya 20 variasi soal memang perlu persiapan lebih, terutama kisi-kisi soal yang diujikan. Tahun lalu November akhir, tahun ini kami targetkan Oktober kisi-kisi sudah bisa dipelajari siswa," kata Chairil kepada Kompas.com, Sabtu (15/9/2012)

Akan tetapi, kata dia, sosialisasi baru bisa dilakukan setelah BSNP memberi "restu" untuk melansir kisi-kisi UN tersebut. Karena secara teknis, Kemendikbud hanya berwenang memberikan konsep atau draf kisi-kisi UN, langkah selanjutnya menjadi wewenang penuh BSNP sebagai badan yang bertanggungjawab besar pada UN.

"Balitbang Kemendikbud harus berkoordinasi dengan BSNP untuk mensosialisasikan kisi-kisi UN. Jika BSNP oke, maka itu akan langsung dibagikan ke masyarakat melalui website," pungkasnya.


Sesuai kisi-kisi

Sementara itu, Chairil juga mengatakan bahwa pembuatan soal-soal UN 2013 akan merujuk pada kisi-kisi yang bakal disosialisasikan. Dia mengatakan, rancangan ini bertujuan agar tercipta kesinambungan antara kisi-kisi UN dengan soal yang akan diujikan. Dengan demukian, para peserta UN tak akan kaget saat menghadapi ujian.

"Kisi-kisi menjadi dasar untuk pembuatan soal, supaya ada kesinambungan antara materi yang dipelajari dengan soal ujian," tuturnya.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk menggunakan 20 jenis soal pada pelaksanaan UN 2013. Hal itu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas UN, sejalan dengan upaya menekan praktik kecurangan pada hajat tahunan itu, selain agar sesuai dengan rencana mengintegrasikan hasil UN sebagai tiket masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Rabu, 19 September 2012

DPR Berencana Merevisi UU Sisdiknas

JAKARTA, KOMPAS.com -- DPR berencana untuk merevisi Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Pengajuan revisi UU Sisdiknas tersebut dimaksudkan untuk menata kembali sistem pendidikan nasional yang dirasakan masih menghadapi sejumlah kendala, termasuk kebijakan-kebijakan pendidikan yang terus menuai pro dan kontra.
"Ada keinginan Komisi X untuk berinisiatif mengajukan revisi UU Sisdiknas. Momentum yang diambil ketika UU Sisidiknas memasuki usia 10 tahun, yakni tahun 2013," kata Zulfadhli, anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Golkar, Selasa (18/9/2012) di Jakarta.
Anggota Komisi X Dedi S Gumilar menyampaikan hal senanda. "Pengajuan revisi memang belum secara formal. Kami tengah mengkaji pasal-pasal mana saja yang perlu direvisi, terutama yang tidak sesuai konstitusi dan perkembangan pendidikan," kata Dedi dari Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut Zulfadhli, dalam perkembangannya, banyak pihak menilai hal-hal yang diatur dalam UU Sisidiknas masih kurang. Ada sejumlah pasal yang dirasakan belum bisa mengawal kemajuan pendidikan Indonesia di masa sekarang dan masa depan.
"Seperti wajib belajar 9 tahun yang diatur dalam UU Sisidiknas, kan sudah selesai. Kita mau bergerak maju ke wajib belajar 12 tahun, namun belum diatur di UU Sisdiknas," kata Zulfadhli.
Ia menjelaskan, perkembangan pendidikan yang memerlukan payung hukum yakni soal pendidikan anak usia dini (PAUD). "Saat ini, kebutuhan untuk mengembangkan PAUD bagi semua anak usia dini di seluruh Indonesia sudah mendesak. Namun, UU Sisidiknas belum memayungi penyelenggaraan PAUD secara lebih detil. Termasuk juga soal desentralisasi pendidikan, seperti perlu dikaji kembali. Terutama untuk memayungi keinginann banyak pihak untuk menarik kembali urusan pendidikan, utamanya guru, ke pemerintah pusat," tutur Zulfadhli.

Senin, 17 September 2012

Pacu Kecerdasan Anak dengan Bermain

Kompas.com - Berlarian, melompat, tak pernah lelah bergerak, demikianlah ciri khas anak-anak. Dari aktivitas yang seolah hanya "membuang energi" itu sebenarnya anak-anak sedang mengeksplorasi, belajar mengenai ruang dan juga interaksi sosial.

Lewat kegiatan eksplorasinya terhadap lingkungan anak akan belajar banyak hal, mulai dari koordinasi antar bagian tubuh, kemampuan melakukan aktivitas bertujuan, melatih kekuatan otot-otot, mengatur keseimbangan tubuh, sampai belajar bekerja sama.

Menurut Paulin Sudwikatmono, principal  dari KindyROO Jakarta, pengalaman eksplorasi anak itu sebenarnya sangat diperlukan, khususnya untuk anak-anak usia dini, yang akan memberikan stimulasi untuk memaksimalkan perkembanganya.

"Dalam perkembangan masa usia dini, orang tua seharusnya memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi anak dan juga meluangkan waktu sebanyak mungkin dengan anaknya," kata Paulin.  

Paulin berpendapat, dengan meningkatnya kesibukan orangtua, kegiatan untuk menemaninya bermain pun semakin sempit. Di akhir minggu, mereka juga lebih banyak membawa anaknya bermain ke mal. 

"Sebenarnya kesempatan bermain di alam terbuka lebih baik dibanding rekreasi di dalam mal, namun tidak bisa dipungkiri alam terbuka sudah jarang tersedia," imbuhnya.

Akibatnya, anak-anak kehilangan kesempatan untuk belajar dari alam sekitarnya. Belum lagi sikap sebagian besar orangtua yang terlalu protektif pada anak yang akhirnya bisa menghambat perkembangan anak.

Karena alasan kebersihan, banyak orangtua yang cemas membiarkan anaknya menyentuh benda-benda, atau anak terus menerus digendong atau menaruhnya di kereta dorong.

"Menggendong terlalu lama akan mengurangi kesempatan anak untuk merangkak atau merasakan tekstur yang berbeda, misalnya tekstur lantai, karpet, atau sofa," katanya.

Karena berkurangnya kesempatan untuk mengeksplorasi itulah, menurut Paulin, KindyROO menciptakan program khusus untuk menstimulasi anak-anak. 
 
"Program KindyROO seperti buku panduan untuk orang tua karena menginformasikan kepada orang tua bagaimana cara menstimulasi anak mereka dengan baik tetapi tetap fun," katanya.

Selain melalui permainan yang dirancang khusus untuk mendukung kemampuan motorik anak, KindyROO juga menyediakan alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan stimulasi anak sesuai tahap perkembangannya.

Tentu saja setiap kegiatan tersebut dilakukan secara menyenangkan melalui nyanyian dan tarian. Stimulasi yang dilakukan secara menyeluruh terhadap panca indera tersebut, kelak akan menjadi landasan bagi perkembangan kognitifnya di masa datang. (Advetorial)

Jumat, 14 September 2012

Pendidikan Usia Dini Optimalkan Potensi Anak

Merancang waktu bermain dengan anak bukanlah hal yang mudah bagi para orangtua yang waktunya semakin sempit karena kesibukan kerja. Padahal, bermain merupakan bagian dari perkembangan anak yang  tidak bisa dilepas begitu saja, terutama anak usia dini yang sedang memasuki tahap usia emas.

Di usia emas (0-3) tahun anak membutuhkan banyak stimulus agar saraf-safaf di otaknya semakin berkembang sehingga kecerdasannya bisa optimal. Aktivitas yang tepat di usia ini akan mendukung perkembangannya kelak.

Beruntung karena kini sekolah anak usia dini makin banyak sehingga orangtua memiliki pilihan yang lebih beragam. Namun di sisi lain hal ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam menentukan sekolah terbaik di antara sekian banyak tawaran. 

Para pakar perkembangan anak menuturkan, sekolah yang baik bukan diukur dari bangunan fisiknya saja tapi juga "kurikulumnya". Hendaknya sekolah tidak terlalu menekankan pada aspek kognitif saja tapi juga aspek lain seperti kecerdasan intelektual, emosi, sosial, serta psikomotorik anak.

Karena anak di usia dini masih memerlukan perkembangan motorik, sebaiknya pilih sekolah yang menyediakan fasilitas permainan yang sesuai dengan kebutuhan stimulasi anak.

Salah satu sekolah untuk anak usia dini yang telah berpengalaman lama, KindyROO, bisa menjadi pilihan. Sekolah yang didirikan 30 tahun lalu oleh Margaret Sasse di Melbourne, Australia, ini kini telah hadir di Jakarta, yakni di Kemang Square Jakarta Selatan.

Aktivitas yang dilakukan anak di KindyROO adalah kegiatan bermain yang terarah yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. "Dengan menstimulasi otak anak di usia dini bisa membantu kemampuannya dalam menangkap atau menyerap pelajaran lebih cepat ketika mereka masuk sekolah," kata Paulin, principal di KindyROO Jakarta. 

Kegiatan kelas di KindyROO dimulai dengan bernyanyi bersama lalu dilanjutkan dengan berbagai aktivitas menarik di bawah bimbingan para pengajar berpengalaman. “Setiap lagu yang dinyanyikan, setiap permainan yang dimainkan, setiap aktivitas dirancang secara khusus untuk memaksimalkan kemampuan anak untuk belajar,” kata Margareth Sasse, pendiri KindyROO.
Yang menarik selain mendidik anak, orangtua atau pengasuh anak juga bisa ikut terlibat dalam aktivitas anak sehingga mereka mendapat pengalaman cara-cara yang tepat untuk menstimulasi anak di rumah.

Setiap minggunya akan diberikan tema berbeda untuk menjadi panduan belajar. Demikian juga dengan permainan musik. Membiasakan anak bermain musik sejak dini dipercaya sangat penting dampaknya untuk membangun fondasi anak di bidang bahasa, matematika, ritme, dan juga seni.

Seluruh peralatan permainan yang tersedia didesain khusus untuk melatih anak melatih keterampilan motorik kasar, misalnya memanjat, melompat, merangkak, dan sebagainya. "Susunan dan setting alat permainan di tempat kami juga sering diganti untuk memberi tantangan baru," kata Paulin.

Aneka kelas

Untuk pendidikan anak usia dini, KindyROO membuka beberapa kelas mulai dari anak usia 6 minggu hingga di atas 4 tahun. 

Kelas yang tersedia untuk bayi usia 6 minggu sampai bayi yang sudah siap merangkak disebut kelas Non-mobile babies ditujukan untuk menstimulasi perkembangan motorik dan sensorik anak. Di kelas ini orangtua juga bisa menghabiskan waktunya bermain bersama bayi. Aktivitas utamanya adalah melatih kekuatan, keseimbangan, dan kesadaran tubuh pada bayi.
“Berbagai macam permainan positif di sini membuat saya tertantang melatih skill motorik anak," kata Deasy, ibu dari Sammy (5,5 bulan) yang memasukkan anaknya di kelas Non-mobile babies. 

Kelas selanjutnya adalah mobile babies bagi bayi-bayi yang sudah mulai merangkak. Aktivitas di kelas ini ditujukan untuk merangsang panca indera bayi seperti indera penglihatan dan pendengaran yang akan membantu perkembangan bahasanya.

Kemudian ada kelas untuk bayi yang sudah bisa berjalan hingga dua tahun. Kegiatan-kegiatan di kelas ini lebih difokuskan untuk melatih keterampilan tangan sambil membangun pengenalan bahasa.

Untuk anak yang lebih besar, usia 2-3 tahun, anak-anak diajak untuk lebih mandiri serta melatih konsentrasi anak. Anak-anak juga dilatih mendengarkan instruksi dengan baik dan diperkenalkan konsep kata yang lebih mendalam dari kelas sebelumnya.

Sementara itu untuk kelas anak usia 3-4 tahun anak diajak belajar mengikuti instruksi yang lebih rumit, bekerja sama dalam kelompok, dan juga belajar memecahkan masalah. Terakhir, untuk kelas anak berusia lebih dari 4 tahun, aktivitas yang tersedia dirancang untuk menstimulasi anak agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar di kemudian hari. (Advetorial)

Rabu, 12 September 2012

7 Kunci Sukses Belajar

KOMPAS.com - Bagaimana cara Anda belajar? Jika pertanyaan ini diajukan kepada para siswa, kemungkinan, jawabannya akan beragam. Misalnya, akan ada yang menjawab semalam sebelum ujian, tidur bersama buku teks, atau belajar kelompok.

Bahkan mungkin, tak satu pun jawaban yang bagus akan Anda dapatkan. Hal ini menunjukkan, banyak siswa yang tak tahu bagaimana cara belajar yang baik. Kebanyakan orang berpikir bahwa belajar adalah apa yang Anda lakukan tepat sebelum ujian. Kenyataannya, belajar seharusnya menjadi bagian dari rutinitas harian Anda sebagai siswa atau mahasiswa. Caranya, bisa dimulai dengan menerapkannya pada hari pertama Anda memulai kelas dan mengakhirinya pada saat ujian berakhir. 

Jika Anda memiliki keinginan yang kuat untuk sukses dalam belajar, bisa mengerjakan ujian dengan baik dan benar-benar belajar sesuatu, cobalah tujuh kunci sukses ini dan Anda akan membentuk kebiasaan belajar yang lebih baik!

1.  Bacalah seluruh silabus
Silabus sebuah pelajaran atau perkuliahan pada dasarnya merupakan kontrak antara siswa dan pengajar yang mengantarkan Anda mengetahui tugas dan materi apa yang akan Anda dapatkan. 

Biasanya, silabus berisi garis besar terkait kompetensi, konsep, dan skill yang akan Anda pelajari di kelas. Ketahuilah apa tujuan setiap kelas yang Anda ikuti dan ini akan mengantarkan Anda sukses mengikuti pelajaran tersebut. 

2. Mengatur/menandai kalender

Setelah Anda tahu tugas yang akan dihadapi, buatlah penandaan pada kalender kapan tugas tersebut akan jatuh tempo. Buatlah catatan tentang bahan bacaan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Lakukan ini setiap sebelum mengikuti kelas. 

3. Baca materi

Siswa sering sekali mengabaikan tugas membaca atau membaca bahan tanpa memahami materi pelajaran. Padahal, membaca adalah bagian penting dari kesuksesan belajar. Agar efektif, Anda bisa menandai atau menggarisbawahi kata-kata kunci dan bagian penting dari yang Anda baca. Jika terkait tugas, jangan lupa untuk menandai bagian yang mungkin akan menghubungkan Anda dengan tugas lainnya. Hal ini akan memudahkan untuk menemukannya jika suatu saat Anda membutuhkan bagian itu.
   
4. Membangun kosa kata sendiri
Setelah membaca, cobalah tandai kata-kata atau kosa kata yang Anda sendiri tidak familiar dan cari tahu di kamus. Simpan, buat definisinya, sehingga akan memudahkan Anda jika suatu saat menemukan kata itu kembali.
   
5. Menulis ulang catatan
Terlepas dari apakah kelas Anda digelar secara online atau tatap muka, membuat catatan selama kelas berlangsung adalah hal yang penting. Biasakan menulis ulang atau ketik catatan Anda setelah kelas berlangsung, tambahkan informasiyang relevan dari buku pegangan. Ini akan memudahkan Anda dalam mengingat materinya.  
   
6. Gunakan panduan studi
Jika buku teks yang menjadi bahan pelajaran tidak menyertakan panduan studi, kunjungilah situs web penerbit buku teks tersebut. Di sana, Anda akan banyak menemukan panduan studi, kuis-kuis, atau materi yang lebih banyak. 
   
7. Aplikasikan yang sudah Anda pelajari
Cobalah untuk mengaplikasikan apa yang sudah Anda pelajari di kelas dalam situasi nyata. Akhirnya, coba untuk menjelaskan apa yang sudah Anda pelajari kepada orang lain. Jika Anda bisa melakukan ini, percayalah, Anda sudah cukup menguasai materi yang Anda pelajari.

Selamat belajar!

Sumber :
Online Education Review

Senin, 10 September 2012

Mana Cara Belajar yang Tepat untuk Anda?

KOMPAS.com - Masing-masing individu unik. Setiap orang memiliki tipe dan cara yang disuka untuk membantu mereka belajar dengan optimal. Anda mungkin lebih mudah mengerti dan menangkap sesuatu hanya dengan mendengar, sementara teman atau pasangan Anda lebih mudah memahami sesuatu hanya dengan melihat gambar dan tayangan.

Penting untuk mengenali preferensi tipe belajar Anda untuk bisa mengoptimalkan waktu belajar Anda dan meminimalisasi stres. Berikut sejumlah tipe belajar seperti dikutip dari Education Corner:

1. Tipe visual

Orang-orang bertipe visual lebih baik menerima informasi dari gambar, video, grafik dan buku. Orang-orang tipe ini mudah mengerti dan memahami sesuatu yang disajikan melalui proyektor, papan tulis, corat-coret di selembar kertas atau sebuah buku.

Mereka sering memastikan diri untuk mencatat secara rinci dan merasa perlu untuk menemukan lagi lebih banyak informasi dengan membaca buku teks. Orang-orang visual juga sering menggambar atau membuat diagram ketika memahami sesuatu.

2. Tipe audio

Orang-orang bertipe audio lebih mudah menerima dan memahami informasi dari telinga mereka. Mereka mudah menangkap sesuatu yang disajikan melalui kuliah atau pidato publik, rekaman audio dan berbagai komunikasi verbal. jika orang-orang visual lebih memilih membaca buku atau menonton video, telinga orang-orang audio justru lebih penasaran untuk mendengarkan informasi dari kuliah.

3. Tipe peraba/kinetis

Orang-orang bertipe peraba mengandalkan indera peraba mereka dan lebih suka langsung beraksi sehingga disebut juga dengan tipe kinetis. Mereka akan lebih mudah memahami sesuatu dengan mengandalkan tangan mereka.

Contohnya, seorang pelajar di kelas otomotif lebih mudah memahami sesuatu tentang mobil jika diberikan kesempatan langsung untuk memperbaiki mobil daripada mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku. Orang-orang bertipe taktil atau kinetik juga lebih suka berada di laboratorium.

4. Tipe logis
Orang-orang bertipe ini yang unggul dalam matematika dan memiliki kemampuan yang baik dalam penalaran biasanya adalah orang-orang bertipe logis. Mereka bisa melihat suatu pola dengan cepat dan memiliki ketertarikan untuk menghubungkan suatu informasi yang dinilai tidak berhubungan oleh orang lain.

Individu dengan gaya belajar logis tidak mengabaikan detail dengan menggambar hubungan di antaranya setelah mengorganisir berbagai macam informasi.

5. Tipe sosial
Orang-orang bertipe sosial biasanya memiliki kemampuan yang sangat baik, baik melalui tulisan maupun lisan. Mereka mudah berbicara dengan orang lain dan berusaha memahami perspektif orang-orang yang ditemuinya.

Para pembelajar bertipe sosial biasanya sering dimintai nasihat oleh orang lain. Mereka akan lebih baik belajar dan bekerja dengan kelompok atau tim serta mengambil kesempatan untuk berkonsultasi dan berdiskusi secara pribadi dengan pengajar.

6. Tipe penyendiri/soliter
Orang-orang bertipe soliter lebih suka belajar dan bekerja sendiri. Mereka suka mengatur segala sesuatunya sendirian dan tidak mengandalkan orang lain untuk membantu mereka memecahkan suatu masalah atau soal yang dihadapi. 
Sayangnya, hal ini seringkali membuat mereka harus kehabisan banyak waktu untuk memecahkan sesuatu sendirian sebelum akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan dari orang lain. Namun, mereka punya kebiasaan menganalisis metode dan cara belajar mereka secara berkala.

***

Mengenal gaya belajar yang tepat untuk Anda bisa membantu Anda untuk memilih jurusan yang Anda harus masuki dan mempersiapkan ujian. Tentu saja, juga bisa membantu Anda memilih karier di masa depan.

Namun, jangan lupa, jika sudah menemukan gaya yang Anda suka, jangan pernah berhenti belajar. Tetap asah diri Anda.
Sumber :
Education Corner

Jumat, 07 September 2012

Buatlah Membaca Itu Menyenangkan untuk Anak-anak!

KOMPAS.com - Menumbuhkan minat baca pada anak-anak dapat dimulai sejak dini. Caranya, bukan dengan menjejalinya dengan buku yang bertumpuk-tumpuk. Cobalah untuk mengenalkannya dengan aktivitas membaca. Buat suasana yang menyenangkan, sehingga ia pun akan senang menjalani aktivitas ini.  

Membaca dengan suara keras dapat menimbulkan kegembiraan, bukan hanya bagi orangtua, tetapi seluruh anggota keluarga. Ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Bacalah dengan sedikit "drama" dan penuh keceriaan. Gunakan suara yang berbeda untuk karakter yang berbeda dari sebuah cerita. Gunakan nama anak Anda sebagai nama salah satu karakter. Buatlah seolah-olah seperti boneka tangan dan gunakan mereka untuk memperagakan cerita-cerita yang Anda bacakan.

2. Bacalah berulang-ulang cerita yang disukai anak Anda sebanyak yang mereka inginkan. Pilih buku dari pengarang yang memang ceritanya bisa dinikmati oleh anak Anda. 

3. Baca cerita dengan mengulang bagian-bagian tertentu dan merangsang anak Anda untuk turut bergabung dalam cerita tersebut. 

4. Tunjukkan pada mereka kata-kata atau bagian yang tengah Anda baca. Cara ini akan membantu anak Anda terhubung dengan kata-kata yang mereka dengar dengan apa yang Anda katakan dan apa yang ada di dalam buku. 

5. Baca apa saja, misalnya, cerita, puisi, buku informasi, artikel di majalah dan surat kabar, serta komik. 

6. Mintalah kepada anggota keluarga atau teman-teman Anda untuk memberikan buku sebagai hadiah.

7. Ajaklah anak Anda ke perpustakaan dan menonton CD interaktif dan internet, sesering Anda mengajaknya membaca buku. 

8. Daftarkan anak Anda untuk berlangganan majalah yang sesuai. Mereka pasti akan senang saat kiriman majalah tiba!

Pada intinya, semakin Anda menikmati menularkan pengalaman dalam membaca, maka anak Anda akan lebih menikmatinya. Selamat mencoba! 

Sumber :
edu.gov.on.ca

Rabu, 05 September 2012

Intip Strategi Jitu Belajar di Negeri Orang

KOMPAS.com - Sudah tentu kemampuan berbahasa asing adalah modal utama ketika Anda memilih untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Minimal, bahasa Inggris harus dikuasai. Anda hanya perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sambil bersabar saat terjun langsung dalam sistem pembelajaran internasional. 

Memang, mula-mula Anda akan mengalami kesulitan memahami dan berbicara bahasa Inggris secara langsung, namun situasi akan meningkatkan kemampuan Anda selama berada di sana. Orang mungkin meminta Anda mengulangi sesuatu, tetapi mereka bersedia untuk mencoba lagi untuk memahami Anda. Percayalah, bahasa asing bukan momok untuk bisa melanjutkan studi di negeri orang.

Bacaan

Jangan menerjemahkan setiap kata atau Anda akan kehilangan jejak ide umum, dan Anda tidak akan pernah menyelesaikan bacaan Anda. Cobalah membaca untuk mendapatkan ide umum setiap paragraf. Lanjutkan saja, jika Anda merasa bingung dengan sebuah kata atau bahkan sebuah kalimat.

Semakin banyak Anda membaca, itu akan memperjelas bacaan Anda. Jika Anda masih bingung di akhir paragraf, berhenti pada titik itu dan gunakan kamus Anda untuk satu atau dua kata yang dianggap penting.

Saat Anda membaca, berhenti di akhir setiap bagian. Tanyakan pada diri Anda gagasan utama bagian tersebut dan kemudian tulislah pesan singkat di tepi kertas buku atau makalah dan garis bawahi beberapa kata dari bacaan teks. Lalu, perhatikan grafik dan diagram, jika ada, serta pastikan Anda memahaminya.

Sebelum membaca sebuah bab, diperlukan beberapa menit untuk melihat garis besar bab dan membolak-balik halaman tersebut, kemudian mencoba melihat organisasi dan ide yang paling penting dari bab itu. Lalu kaji ulang bab tersebut setiap Anda selesai membacanya.

Membuat kartu kosakata untuk menulis kata bahasa asing yang penting atau baru dengan terjemahannya di sisinya bisa membuat upaya Anda efektif.

Kuliah dan mendengarkan

Jika Anda kurang memahami sesuatu, Anda bisa melewatkan satu atau dua baris yang dijelaskan dosen, namun setelah kelas usai, cobalah dapatkan informasi tadi dari teman sekelas Anda.

Melengkapi catatan saat di kelas membantu Anda untuk memahami ide-ide yang paling penting, dan dapat memastikan semua pelajaran yang diterima menjadi jelas.

Jika Anda mengalami masalah dengan aksen dosen atau profesor Anda, cobalah membawa alat perekam. Dengarkan beberapa kali pada bagian tertentu yang Anda kurang pahami sebelumnya. Dengan demikian, Anda akan terbiasa dengan aksennya dan bisa memahami lebih baik lagi.

Berbicara bahasa Inggris

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengatasi rasa takut karena orang lain akan menilai Anda atau menertawakan Anda dalam berbahasa asing. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah menerima keadaan tersebut jika terjadi. 

Namun, tentu Anda tetap perlu berusaha. Anda perlu mengomitmenkan waktu, setidaknya setengah jam sehari, untuk berbicara bahasa Inggris dengan teman-teman Anda, mungkin sambil makan siang atau setelah menonton berita bersama.

Anda juga bisa "memaksa diri" untuk melakukan percakapan sederhana dengan orang asli setempat. Temukan seseorang yang tidak terlalu sibuk dan bisa diajak berbicara, mungkin dengan petugas perpustakaan, orang lain yang sedang menunggu bus untuk menanyakan arah, pemilik sebuah toko kecil untuk menanyakan tentang cuaca atau barang-barang di toko, atau orang yang Anda pikir bisa diajak berbicara. Dengan "obrolan ringan" ini, Anda bisa belajar meniru gaya mereka dalam bercakap-cakap.

Buatlah daftar kata yang belum dipahami yang sudah diucapkan oleh "guru-guru" Anda itu. Tanyakan pada mereka cara mengucapkan kata-kata tersebut, dan mungkin Anda bisa merekamnya, lalu berlatihlah untuk mengucapkan kata-kata itu. Jika perlu, ucapkan di hadapan mereka sehingga bisa langsung dikoreksi.

Belajar untuk Ujian

Jangan hanya menghafal informasi. Pendidikan, misalnya di Amerika, lebih fokus pada pemahaman ide-ide dari pada sekadar menghafal daftar fakta.

Tinggallah lebih lama di dalam kelas. Biasanya, usai kelas, profesor akan mengajukan sebuah pertanyaan atau mungkin mendengarkan pertanyaan dari siswa yang lain.

Belajar dengan sekelompok kecil pelajar lain juga dapat membantu menperjelas ide satu sama lain dan mendiskusikan apa yang Anda pikirkan mengenai hal-hal penting yang mungkin keluar pada ujian nanti.

Jika Anda akan mengambil tes esai, cobalah meminta profesor Anda untuk memberikan pertanyaan sampel, mungkin salah satunya mirip dengan yang akan diujikan terakhir. Anda juga dapat menulis pertanyaan Anda sendiri, kemudian berlatih menjawab pertanyaannya. 

Jika Anda merasa kewalahan atas sejumlah materi dalam belajar, mungkin Anda butuh untuk melakukan hal lain kecuali belajar. Setidaknya Anda ingat, efisiensi belajar Anda akan turun jika Anda tidak istirahat secara reguler, mendapatkan cukup tidur, dan menikmati beberapa rekreasi. Selalu sempatkan untuk melakukannya.


sumber : University of Illinois di Chicago