Education is the most powerful weapon which you can use to change the world-Nelson Mandela-   Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence-Robert Frost-  Education: the path from cocky ignorance to miserable uncertainty-Mark Twain-  Education is our passport to the future, for tomorrow belongs to the people who prepare for it today

Kamis, 15 Maret 2012

Mengajar adalah Keteladanan

Kita tidak bisa mengajarkan apa yang kita tahu,
Kita tidak bisa mengajarkan apa yang kita mau,...
Kita hanya bisa mengajarkan siapa diri kita,...

Mengajar adalah bagaimana cara kita memberi teladan....
Insya Allah

Rhizo Education

Buku Fisika Luar Biasa

Segera terbit, buku Fisika, Ringkasan Materi, Latihan Soal, dan Pembahasannya, yang disajikan dengan berbeda, inovatif, kreatif, dan tentu full power mendidik. Tidak hanya membuat siswa bisa namun mengerti dan faham, dengan tanpa sadar siswa sekaligus diajarkan tentang etika, motifasi dan pembentukan karakter. Tanpa disadari siswa dalam waktu yg bersamaan belajar mata pelajaran lain; sejarah, biologi, kimia, PKN dan pengetahuan umum lain.

Mohon doa, agar segera selesai,....
Rhizo Education Team

Rhizo Education Membangun Bangsa

GR"

Presentasi Efektif




Memberikan presentasi efektif tidak mudah.

Jika Anda mencoba menilai presentasi yang pernah kita ikuti secara jujur, maka kebanyakan presentasi tidak menarik, membosankan, dan sulit dimengerti. Ini terjadi karena presenter – orang yang memberikan presentasi – tidak memahami apa yang dibutuhkan audiensnya. Mereka tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan audiens. Akibatnya tujuan presentasi tidak tercapai. Presenter mengalami frustrasi sama seperti yang dirasakan audiensnya.

Coba Anda ingat pengalaman ketika mendengarkan presentasi lalu jawab pertanyaan berikut dengan jujur:

  • Seberapa sering Anda merasa bosan ketika mendengar sebuah presentasi dan berharap segera selesai?
  • Berapa banyak isi presentasi yang bisa Anda ingat dengan baik?
Sebuah studi menunjukkan seseorang mulai bosan mendengarkan presentasi ketika masuk menit ke sepuluh. Inilah saatnya ketika sebagian audiens mulai melirik jam tangan, sebagian yang lain menguap menunjukkan tanda-tanda mengantuk, dan sisanya mulai berkhayal kapan presentasi akan selesai.

Presenter yang baik akan memanfaatkan 10 menit pertama untuk mendapat kepercayaan dari audiens. Adapun presenter rata-rata akan berbicara terus tanpa sadar sebagian besar audiens telah kehilangan perhatian.

Besar kemungkinan Anda juga kesulitan mengingat isi presentasi yang pernah Anda dengarkan. Hal ini dapat dimaklumi karena banyak presentasi menggunakan slide-slide yang sedemikian rumit dengan kata-kata panjang sehingga audiens yang cerdas sekalipun susah mengerti. Presenter yang membawakan presentasi seperti ini lupa bahwa slide yang sederhana dan mudah diingat akan jauh lebih powerful untuk meyakinkan audiensnya. Alih-alih menggunakan slide sebagai alat bantu visual, presenter malah menjadikan slide sebagai dokumen yang dibaca sepanjang presentasi.

Lantas adakah tips-tips untuk membuat presentasi efektif?

Ikuti tujuh tips berikut untuk membuat presentasi Anda efektif sekaligus meyakinkan:



1. Mulailah Dengan Cerita


Jika Anda sering memperhatikan pembicara besar, mereka akan memulai dengan cerita. Mengapa cerita? Cerita mudah diingat dan kita semua senang mendengarkannya. Masih ingat cerita masa kecil yang dikisahkan oleh kakek, nenek, ayah atau ibu Anda dulu? Saya yakin Anda masih ingat sampai sekarang.

Cerita sebagai pembuka presentasi sangat efektif untuk mempersiapkan audiens agar memperhatikan presentasi Anda. Cerita yang menarik akan memberi rapport – terciptanya harmoni, pengertian dan kepercayaan – dengan audiens. Tidak hanya itu, audiens yang mengantuk dan tidak bersemangat sekalipun akan mulai fokus ketika mendengarkan cerita.

Untuk itu, Anda bisa membuka presentasi dengan cerita yang relevan. Tidak perlu panjang-panjang, cukup 1-3 menit saja. Perhatikan topik presentasi Anda dan pikirkan cerita yang berhubungan. Misalkan Anda hendak menyampaikan presentasi tentang Pertumbuhan Social Media dan Implikasinya, maka Anda bisa memulai dengan:

“Tahukah Anda bagaimana Mark Zuckerberg menciptakan Facebook? Bermodalkan sebuah komputer dan memanfaatkan jaringan komputer kampusnya, dia berhasil menciptakan situs kedua paling populer hanya dalam beberapa tahun saja. Strateginya sederhana, biarkan pengunjung menciptakan konten untuk situs Anda dan buat mereka betah berlama-lama membaca apa yang diceritakan temannya.”



2. Keep It Simple and Straight


Ketika membuat slide, gunakan rumus KISS, keep it simple and straight. Beberapa orang memplesetkannya dengan keep it simple, stupid. Jika Anda ingin jadi presenter berkualitas, slide sederhana yang mudah dipahami jauh lebih bermanfaat dibandingkan slide yang rumit, penuh teks dan melelahkan ketika dibaca.

Slide adalah alat bantu visual. Ingat, hanya alat bantu. Anda presenter sebenarnya. Karena itu buat slide semudah mungkin yang bisa mewakili ide Anda dengan jelas. Slide yang baik akan mudah dimengerti apa maksudnya dalam beberapa detik pertama. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu hanya untuk menjelaskan maksud sebuah slide. Tugas Anda memadukannya dengan kalimat verbal yang mendukung tampilan visual.

Gunakan sedikit teks dalam slide Anda. Simpan teks panjang dalam dokumen dan bagikan di akhir presentasi jika perlu. Tampilkan kata kunci yang menjadi inti persoalan sebagai alat bantu visual. Dengan cara ini, audiens akan mudah paham karena Anda menyampaikan presentasi dengan efektif. Anda pun bisa berkreasi menjelaskannya. Tidak perlu sebentar-sebentar melihat dan membaca slide dengan menghadap ke belakang.



3. Tampilkan Apa Yang Benar-Benar Perlu


Sayangi audiens Anda. Mereka tidak bisa mengingat terlalu banyak informasi dalam sebuah kesempatan. Tentukan apa yang penting dan apa yang tidak. Ketika Anda membuat slide, tanyakan pada diri Anda:

Apakah slide ini diperlukan?

Dapatkah saya menghapusnya?

Jangan terjebak menjadi presenter yang mau menjelaskan segalanya. Ingat waktu Anda terbatas. Demikian juga perhatian dan kemampuan audiens untuk mengingat apa yang Anda sampaikan sangat terbatas.

Pilih mana yang akan Anda jelaskan dan simpan yang lainnya. Jika Anda ragu suatu slide mungkin diperlukan, jadikan sebagai cadangan. Jelaskan slide tersebut jika ada pertanyaan yang relevan.

Sama halnya dengan memilih slide, pilih kata-kata Anda secara cermat. Jika Anda akan membuat contoh, pilih yang paling mewakili dengan topik pembahasan. Jika Anda akan melakukan demo, pilih yang paling menciptakan interaksi. Termasuk ketika Anda berbicara, pilih kata-kata yang paling kuat, membawa kesan mendalam, sekaligus mudah diingat audiens Anda. Gunakan komunikasi efektif dalam setiap presentasi Anda.

Audiens akan sangat menghargai Anda jika hanya menampilkan apa yang benar-benar perlu. Ini akan memudahkan mereka memahami apa yang Anda jelaskan, sekaligus mengikuti apa yang Anda inginkan di akhir presentasi.



4. Ciptakan Interaksi Dengan Audiens


Presenter yang baik melakukan interaksi dengan audiens. Caranya bermacam-macam. Anda bisa mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan audiens menjawabnya. Anda juga bisa memakai pernyataan retorika yang tidak perlu dijawab namun akan mengajak audiens untuk berpikir.

Ketika melakukan demo, ajaklah salah seorang audiens tampil ke depan. Ketika Anda menuliskan sesuatu di flipchart, minta audiens menebak atau memikirkan apa yang seharusnya ditulis. Minta audiens Anda menyampaikan pendapat dan tuliskan.

Tentu Anda harus mengatur sebaik mungkin agar interaksi yang dibangun tetap wajar dan tidak menghabiskan waktu presentasi. Pilih satu atau dua interaksi yang membantu audiens bersemangat mengikuti presentasi Anda dari awal sampai akhir.

Interaksi membantu audiens merasakan langsung apa yang Anda jelaskan. Ini membuat mereka termotivasi dan terus memperhatikan dengan baik presentasi Anda. Tentu Anda pun akan senang karena telah mampu memberikan presentasi yang efektif.



5. The Power of Three


Melanjutkan konsep kesederhanaan, gunakan konsep 3 bagian dalam presentasi Anda. Mengapa angka 3? Karena kita sangat terbiasa dan secara alami mudah mengerti. Presentasi akan selalu dimulai dengan pembukaan, isi, dan penutup.

Jika Anda menjelaskan latar belakang, pilih 3 hal paling penting yang mendasari persoalan tersebut. Ketika Anda menjelaskan alternatif solusi, tampilkan paling banyak 3 pilihan. Ketika Anda menjelaskan keunggulan sebuah produk, tampilkan 3 fitur paling utama. Ketika Anda menjelaskan mengapa kita harus memilih, berikan 3 alasan paling kuat.

Lantas bagaimana jika hal yang penting lebih dari tiga? Tentu Anda tetap bisa menambahkannya jika sangat perlu. Namun jika ingin merasakan “power” dalam presentasi Anda, pilih 3 hal yang paling besar dalam setiap pembahasan. Ini akan membuat presentasi Anda mudah diingat. Anda juga belajar menetapkan prioritas apa yang perlu disampaikan dan apa yang tidak.



6. Paduan Harmonis Slide Visual dengan Ucapan Verbal


Memberikan presentasi merupakan perpaduan antara informasi visual lewat slide dan informasi audio lewat suara Anda. Audiens akan lebih mudah memahami informasi jika apa yang ditampilkan sebagai stimulus visual berpadu harmonis dengan penjelasan verbal. Itu mengapa slide sebaiknya hanya berisi gambar atau kata kunci ringkas yang dapat mewakili sebuah ide.

Lewat penjelasan yang Anda berikan, audiens akan belajar memahami ide secara lengkap dan menyeluruh.

Berbeda jika Anda memberikan slide yang penuh tulisan kemudian kata-kata tersebut Anda bacakan. Ada ketidakharmonisan di sana. Audiens harus memilih antara membaca slide yang penuh kata-kata atau mendengarkan Anda. Itu mengapa jika slide Anda terlalu rumit dan penuh teks, audiens cenderung tidak mendengarkan Anda karena mereka sibuk membaca apa yang tampil di layar.

Berhati-hati dengan gambar. Meskipun sebuah gambar bisa mewakili seribu kata, gambar yang tidak pas dengan ide yang dijelaskan akan membuat audiens bingung. Ketika mendengarkan Anda, mereka akan sibuk mencari hubungan antara gambar yang tampil dengan penjelasan yang diberikan. Jika Anda tidak menemukan gambar yang pas untuk sebuah ide yang ingin dijelaskan, lebih baik tidak menggunakan gambar sama sekali.

Dengan memahami konsep keharmonisan antara informasi visual dan audio, Anda akan mampu memberi presentasi secara efektif.



7. Presentasi Adalah Pertunjukan


Setiap presentasi layaknya sebuah pertunjukan. Manfaatkan setiap kesempatan memberikan presentasi untuk terus berlatih dan berlatih.

Mungkin pada suatu kesempatan Anda berlatih bagaimana membuka presentasi dengan menarik. Pada kesempatan lainnya Anda belajar bagaimana menyusun slide yang sederhana namun efektif. Perbaiki keterampilan Anda satu demi satu.

Di lain waktu, Anda dapat mempraktekkan bagaimana menggunakan gerak tubuh (gesture) untuk memberi penekanan pada presentasi. Atau melatih kualitas vokal suara Anda sehingga terdengar jelas, mantap dan alami di telinga audiens.

Presentasi adalah pertunjukan. Anda bisa terus berlatih dari waktu ke waktu untuk memperbaiki kualitas pertunjukan yang Anda tampilkan. Artis yang tampil maksimal dalam sebuah pertunjukan telah menghabiskan waktu latihan panjang sebelumnya. Anda pun bisa melakukan hal yang sama asalkan terus berlatih dan memperbaiki keterampilan Anda.



Demikianlah tujuh tips untuk menjadi presenter yang efektif pada setiap kesempatan.

Ingat tujuh langkah di atas dan terapkan. Anda akan mampu memberi presentasi luar biasa yang berbeda dari biasanya.

Selamat berlatih dan memberikan presentasi.

Rabu, 26 Oktober 2011

Tips Belajar Sambil Bermain Bagi Anak


1. Mekanisme Emosi. Pemainan cenderung membuat anak senang. Dalam kondisi senang, otak lebih mudah menyerap informasi, baik dari segi waktu (lebih cepat) aupun kuantitas (semakin banyak yang terserap dalam waktu singkat).

2. Mekanisme Asosiasi. Emosi senang yang dialami anak biasanya bersifat menetap berkat adanya prinsip asosiasi. Maksudnya, anak akan menghubungkan perasaan senang yang ia alami dengan apa yang ia pelajari. Saat mengingat suatu permainan, otomatis ia teringat pada apa yang dipelajarinya saat melakukan permainan itu. Mekanisme ini membantu anak lebih mudah mengingat apa yang dipelajari dari apa yang ia mainkan. Selain itu, emosi senang membuatnya mengasosiasikan pelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan, bahkan tanpa menyadari bahwa ia sedang belajar. Misalnya, permainan berkebun yang ia lakukan di sekolah, membuatnya menemukan banyak tanaman yang belum ia ketahui. Dirinya terpancing ingin mencari tahu tentang tanaman-tanaman itu, bertanya pada orang tua, atau mencarinya sendiri melalui internet. Nah, dengan begitu otomatis pengetahuannya akan bertambah atas keinginannya sendiri. Proses pencarian info yang ia lakukan adalah proses belajar.

3. Mekanisme Doing by Learning. Belajar sambil praktik membuat anak lebih mudah mengigat untuk jangka waktu lama. Bedakan dengan hafalan yang hanya masuk pada memori jangka pendek sehingga anak lebih gampang melupakannya.

4. Mekanisme Mengamati Secara Konkret. Belajar sambil bermain umumnya menggunakan benda-benda konkret. Misalnya, pelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan dilakukan dengan memanfaatkan buah-buahan. Semakin banyak indra yang dirangsang selama belajar menggunakan benda-benda konkret akan semakin mudah anak memahami dan mengingatnya.

5. Mekanisme Perbandingan Sosial. Kita percaya kegembiraan itu dapat menular. Saat melihat keberhasilan temannya menyelesaikan tugas atau memainkan sesuatu, hasil tersebut akan memacunya untuk meraih kegembiraan itu, ia harus berusaha. Hal ini disebut sebagai vicarious reinforcement, bahwa kegembiraan atau dampak positif yang dirasakan orang lain menguatkannya untuk melakukan hal yang sama agar mendapatkan kegembiran/dampak positif yang sama. Jadi, ada kompetisi yang menyenangkan di sini.

6. Mekanisme Penguatan (reinforcement). Belajar sambil bermain memerlukan suasana rileks. Dengan begitu, anak lebih terpacu menunjukkan keberhasilannya karena pujian tetap akan diberikan dan ia membawa kegembiraan. Sebaliknya, anak percaya ia tidak akan dihakimi hanya karena membuat kesalahan, sehingga ia terpacu untuk menjadi lebih baik tanpa takut mencoba lagi serta tanpa takut membuat kesalahan.

Mengajar Dengan Cinta

Metode Pembelajaran Rhizo Education

P-A-I-K-E-M & Syar'i

P  = Pembelajaran; proses dilakukan dua arah, pengajar sebagai pemberi input dan siswa meresponnya

A = Aktif; setiap respon yang terjadi akan menjadi modal bagi proses pembelajaran yang dinamis sehingga tercipta suasana komunikasi dan diskusi yang baik antara siswa dan pengajar, karena pengajar tidak memberikan ikan nya, melainkan memberi pancing dan kail kemudian mengajarkan bagaimana menggunakannya

I  = Inovatif; waktu terus berjalan, begitu banyak perubahan yang terjadi, perkembangan dalam setiap bidang terus bergulir dengan cepat, sehingga kebutuhan siswa setiap waktu terus berubah, inovasi adalah hal yang mutlak diperlukan agar proses belajar senantiasa cocok dengan kondisi yang dinamis tersebut.

K = Kreatif; ketika anda bisa mencapai sesuatu dengan lebih cepat dan mudah mengapa anda harus memilih cara yang lambat dan sulit, maka disanalah kreatifitas berperan, dan proses pembelajaran menjadi lebih baik.

E = Efektif; A, I, dan K di atas pada dasarnya adalah tahapan untuk mencapai tahap E ini. Agar pembelajaran tidak berlangsung secara bertele-tele dan melelahkan, tetapi pembelajaran berlangsung secara cepat dan tepat.

M = Menyenangkan; Otak kita tidak akan bisa menerima informasi atau ilmu secara maksimal jika dalam keadaan tertekan (terpaksa, jenuh, bosan, dan seabreg situasi negatif lainnya), sebaliknya otak kita akan bekerja secara maksimal dalam keadaan yang enjoy (situasi yang menyenangkan).

Syari' = Tentunya, apapun yang kita lakukan akan bernilai baik dan bernilai ibadah jika senantiasa mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Sehingga proses belajar yang merupakan proses ikhtiar ini akan tersempurnakan dengan tawakal kita kepada Allah, seraya memohon agar diberikan kemudahan dan hasil yang terbaik.

Insya Allah
Wallahu a'lam

By : Raka_
Semangat Sukses Rhizo

Minggu, 06 Maret 2011

Cara Jitu Mencatat Pelajaran


Membuat catatan yang baik memang membutuhkan sedikit waktu dan tenaga untuk mengorganisasikannya. Namun, dari sinilah awal kesuksesanmu. Ini adalah investasimu untuk masa depan. Makanya, sisihkan sedikit waktu untuk itu. Korbankan sedikit waktu yang biasanya kamu gunakan untuk menonton TV, chatting, atau ngobrol.

Membuat catatan dengan baik akan memberikan kemudahan bagi otakmu untuk menyerap materi pelajaran. Manfaatnya, selain sukses dalam studi, kamu juga terlihat smart dalam pergaulan. Soalnya, tanpa kamu sadari, kamu selalu nyambung dengan segala topik yang dibicarakan.

Berikut ini adalah beberapa tips mencatat pelajaran yang efektif.

Catat Poin TerpentingSetiap guru memiliki cara yang berbeda-beda dalam menerangkan pelajaran. Ada guru yang menerangkan pelajarannya sambil menuliskannya dengan rapi di papan tulis. Untuk jenis yang ini, kamu tinggal menyalinnya ke buku tulis.

Ada guru yang menjelaskan banyak tanggal-tanggal dan fakta-fakta, tetapi hanya menuliskan hal yang paling penting saja di papan tulis. Catat segera apa yang dituliskannya itu, lalu dengarkan kembali penjelasannya.

Ada juga guru yang enggak menuliskan apa pun di papan tulis, tetapi mereka mengulangi beberapa tanggal atau informasi. Catat itu! Setiap hal yang diucapkan berulang-ulang itu, pertanda bahwa itu sesuatu yang penting.

Seperti apa pun gaya mengajar gurumu, santai saja. Catat poin-poin terpenting dari penjelasan mereka, maka kamu enggak pernah kewalahan dalam menyerap pelajaran yang diberikan.

Jangan Terlalu Sibuk Mencatat
Kamu akan kerepotan kalau mencoba mencatat setiap kata yang diucapkan oleh gurumu ketika mengajar. Jika kamu terlalu fokus untuk mencatat dengan benar, kamu mungkin justru akan kehilangan banyak informasi penting. Lebih baik, simak dengan baik penjelasan gurumu. Catat poin-poin yang penting saja. Setelah pelajaran selesai, ulangi kembali materi yang diajarkan tadi.

Tanyakan
Jangan segan meminta guru untuk mengulang sesuatu yang kamu enggak ngerti. Jika guru mengajar terlalu cepat, mintalah untuk memaparkan kembali dengan lebih lambat. Catat segera!
Jika kamu enggak ingin bertanya di dalam kelas, temui gurumu setelah pelajaran selesai. Tanyakan hal yang belum jelas dan catat penjelasannya dengan baik.

Bandingkan
Bandingkan apa yang kamu catat dengan buku pegangan sekolah atau buku lain yang berkaitan. Kamu mungkin perlu menambahkan catatanmu dengan informasi lain yang terdapat di buku yang kamu baca itu.

Kamu dapat juga membandingkan catatanmu dengan catatan temanmu. Selain akan menghindarkan kamu dari kesalahan mencatat, cara ini akan membantumu mengingat pelajaran yang diterangkan. Tentu saja, hal ini sangat berguna saat kamu menghadapi tes nanti.

Catat Ulang
Di sekolah, mungkin saja kamu mencatat dengan tergesa-gesa sehingga ada kata yang enggak jelas atau ada tulisan yang sulit dibaca. Sebaiknya, catat ulang semua catatan yang kamu buat di sekolah ke dalam buku catatan khusus masing-masing pelajaran. Sedapat mungkin, catat ulang hari itu juga.
Selain membuat catatanmu rapi sehingga nyaman membacanya, mencatat ulang juga membuat pelajaran yang dipaparkan guru terekam dengan kuat dalam ingatanmu. Semakin rajin kamu mencatat ulang setiap pelajaran, semakin mudah kamu menghadapi tes/ujian.

Organisasikan
Supaya enggak repot membawa banyak buku catatan, catat semua pelajaran pada satu buku catatan. Setiba di rumah, salin kembali masing-masing catatan tersebut ke dalam buku-buku khusus. Hal ini akan memudahkanmu saat mempelajarinya kembali untuk menghadapi tes atau untuk mengerjakan tugas.