JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan uji
kompetensi guru (UKG) terus menuai kontroversi. Kali ini, tentangan
datang dari belasan organisasi guru bersama sejumlah lembaga swadaya
masyarakat (LSM). Pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH
Jakarta), Edy Halomoan Gurning, menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak mempersiapkan UKG dengan matang. Hal
itu tampak dari pembentukan dasar hukum kebijakan, minim sarana dan
prasarana ujian, hingga data peserta yang tidak valid.
"Ujian
yang sedianya diniatkan untuk pemetaan pembinaan ternyata hanya proyek
coba-coba," kata Edy di kantor LBH Jakarta, Rabu (1/8/2012).
Dia
menjelaskan, dasar hukum menjalankan UKG terbit pada 26 Juli 2012
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57/2012. Itu
berarti hanya empat hari sebelum UKG dilaksanakan. Padahal,
sosialisasinya sudah dilakukan jauh sebelum peraturan itu terbit.
"Sosialisasi
dan pedoman sudah disebarluaskan sebelum peraturan itu terbit. Lantas,
dasar hukum proses sosialisasi itu apa? Ini indikasi bahwa UKG
buru-buru, tanpa perencanaan," ungkapnya.
Karut-marut pelaksanaan
UKG, kata Edy, terjadi secara masif di banyak wilayah. Berdasarkan
laporan dari 17 daerah diketahui bahwa Kemdikbud tidak siap dengan
sarana dan prasarana. Yang paling dominan, lanjutnya, tidak tersedianya
jaringan internet yang baik dengan kondisi server pusat tidak dapat
diakses oleh peserta ujian.
"Kalaupun terkoneksi, problem lainnya adalah soal yang tidak muncul, beda bidang studi, dan lain-lain," pungkasnya.
Seperti diberitakan, dua hari pelaksanaan UKG diwarnai berbagai masalah. Khusus untuk ujian secara online, guru yang gagal mengikuti UKG umumnya karena tersandung koneksi internet yang tidak memuaskan.
Akibatnya,
guru peserta yang gagal mengikuti UKG kembali dijadwalkan untuk
mengikuti ujian di gelombang kedua yang rencananya akan digelar pada 2
Oktober 2012. Adapun UKG dilakukan untuk memetakan pembinaan kompetensi
guru. Peserta UKG 2012 adalah 1.020.000 guru yang telah tersertifikasi.
Adapun tempat yang digunakan untuk UKG tahun ini sebanyak 3.658 lokasi dengan jumlah komputer mencapai 72.820 buah.
Rhizo Education
Tidak ada komentar:
Posting Komentar