KOMPAS.com - Sejak sekolah dasar belajar bahasa Inggris, tetapi kok enggak juga lancar berbicara dalam bahasa Inggris sampai sekarang ya? Jangankan berbicara, mengerti bacaan dalam bahasa Inggris saja sulit...
Sulit mengingat kata-katanya, sulit mengucapkannya, bingung pada diksi yang harus dipakai dalam konteks yang berbeda-beda, kata-kata bermakna beda tetapi berbunyi sama, atau fasih mengucapkan namun tak bisa menuliskan.
Keluhan ini kerap didengar dari kalangan pekerja. Pasalnya, makin banyak bidang kerja profesional di Jakarta, dan juga daerah, yang bersentuhan dengan bahasa Inggris.
Tak ayal, bahasa Inggris sering dijadikan parameter daya saing dalam berkarier di tengah era globalisasi ini. Sejumlah pimpinan mungkin akan pikir-pikir untuk mempercayakan suatu tugas pada seseorang yang diketahui hanya memiliki kemampuan bahasa Inggris, terutama kemampuan berbicara, yang pas-pasan.
Berbicara bahasa Inggris tidaklah sulit, asal mengenal kendala yang sering membuat seseorang sulit menguasainya. Direktur Wall Street Cabang Kota Kasablanka, Yusuf Seto Pangarso, mengungkapkan alasan utama seseorang selalu merasa sulit berbicara dalam bahasa Inggris. Apa itu?
"Takut salah. Ini kendala utamanya. Ketika mereka takut salah dalam mempraktekkan bahasa Inggris, mereka enggak confident (percaya diri, red)," tuturnya dalam pembukaan cabang baru Wall Street di Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Menurutnya, kemampuan berbicara bahasa Inggris, dan bahasa apa pun, terkait dengan kebiasaan. Jika rajin berbicara dan mengulang-ulang dalam percakapan, kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris akan terasah. Oleh karena itu, temukan rekan atau tutor yang tepat untuk mendukung kemampuan Anda berbahasa Inggris.
Practice makes perfect
Yusuf mengatakan Wall Street mengusung semangat ini untuk membiasakan para siswanya berbicara dalam bahasa Inggris. Practice makes perfect, prinsip inilah yang perlu dipegang dalam cita-cita fasih berbicara dalam bahasa Inggris.
"Practice, harus berani ngomong. Atasi rasa takut untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Anggap saja kita bicara dalam bahasa ibu kita. Coba ngomong dan usahakan terus untuk practice," tuturnya.
Yusuf mendorong, untuk mempraktekkan bahasa Inggris dalam pengalaman-pengalaman sederhana sekali pun dalam kehidupan sehari-hari. Jangan takut salah, sekali lagi, itu pesan Yusuf.
Ketika salah, justru perbedaharaan kata seseorang akan bertambah karena dia akan mencari kata yang tepat untuk mengekspresikannya.
Selain itu, tentu saja, sama dengan belajar hal-hal lain, belajar bahasa Inggris membutuhkan komitmen. Tanpa komitmen yang kuat, sulit untuk mencapai kemajuan dalam hal apa pun. Oleh karena itu, kebiasaan mempraktekkan bahasa Inggris harus disertai pula dengan komitmen untuk mengulang hal-hal yang benar dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan.
Berbicara dalam bahasa Inggris tak sulit kok....
Salam RE !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar