Education is the most powerful weapon which you can use to change the world-Nelson Mandela-   Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence-Robert Frost-  Education: the path from cocky ignorance to miserable uncertainty-Mark Twain-  Education is our passport to the future, for tomorrow belongs to the people who prepare for it today

Rabu, 26 Oktober 2011

Tips Belajar Sambil Bermain Bagi Anak


1. Mekanisme Emosi. Pemainan cenderung membuat anak senang. Dalam kondisi senang, otak lebih mudah menyerap informasi, baik dari segi waktu (lebih cepat) aupun kuantitas (semakin banyak yang terserap dalam waktu singkat).

2. Mekanisme Asosiasi. Emosi senang yang dialami anak biasanya bersifat menetap berkat adanya prinsip asosiasi. Maksudnya, anak akan menghubungkan perasaan senang yang ia alami dengan apa yang ia pelajari. Saat mengingat suatu permainan, otomatis ia teringat pada apa yang dipelajarinya saat melakukan permainan itu. Mekanisme ini membantu anak lebih mudah mengingat apa yang dipelajari dari apa yang ia mainkan. Selain itu, emosi senang membuatnya mengasosiasikan pelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan, bahkan tanpa menyadari bahwa ia sedang belajar. Misalnya, permainan berkebun yang ia lakukan di sekolah, membuatnya menemukan banyak tanaman yang belum ia ketahui. Dirinya terpancing ingin mencari tahu tentang tanaman-tanaman itu, bertanya pada orang tua, atau mencarinya sendiri melalui internet. Nah, dengan begitu otomatis pengetahuannya akan bertambah atas keinginannya sendiri. Proses pencarian info yang ia lakukan adalah proses belajar.

3. Mekanisme Doing by Learning. Belajar sambil praktik membuat anak lebih mudah mengigat untuk jangka waktu lama. Bedakan dengan hafalan yang hanya masuk pada memori jangka pendek sehingga anak lebih gampang melupakannya.

4. Mekanisme Mengamati Secara Konkret. Belajar sambil bermain umumnya menggunakan benda-benda konkret. Misalnya, pelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan dilakukan dengan memanfaatkan buah-buahan. Semakin banyak indra yang dirangsang selama belajar menggunakan benda-benda konkret akan semakin mudah anak memahami dan mengingatnya.

5. Mekanisme Perbandingan Sosial. Kita percaya kegembiraan itu dapat menular. Saat melihat keberhasilan temannya menyelesaikan tugas atau memainkan sesuatu, hasil tersebut akan memacunya untuk meraih kegembiraan itu, ia harus berusaha. Hal ini disebut sebagai vicarious reinforcement, bahwa kegembiraan atau dampak positif yang dirasakan orang lain menguatkannya untuk melakukan hal yang sama agar mendapatkan kegembiran/dampak positif yang sama. Jadi, ada kompetisi yang menyenangkan di sini.

6. Mekanisme Penguatan (reinforcement). Belajar sambil bermain memerlukan suasana rileks. Dengan begitu, anak lebih terpacu menunjukkan keberhasilannya karena pujian tetap akan diberikan dan ia membawa kegembiraan. Sebaliknya, anak percaya ia tidak akan dihakimi hanya karena membuat kesalahan, sehingga ia terpacu untuk menjadi lebih baik tanpa takut mencoba lagi serta tanpa takut membuat kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar