Education is the most powerful weapon which you can use to change the world-Nelson Mandela-   Education is the ability to listen to almost anything without losing your temper or your self-confidence-Robert Frost-  Education: the path from cocky ignorance to miserable uncertainty-Mark Twain-  Education is our passport to the future, for tomorrow belongs to the people who prepare for it today

Senin, 04 Juni 2012

SEGITIGA EMAS, Strategi Pembelajaran Efektif

SEGITIGA EMAS, Strategi Pembelajaran Efektif

Munif Chatib

Sebuah lesson plan yang cukup berhasil diminati oleh para siswa dalam berbagai jenjang berjudul ‘Loc Cabin Abraham Lincoln. Tidak hanya oleh para siswa, para gurupun tidak mau melewatkan mengajar tanpa lesson plan ini. Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah kemampuan memahami gaya hidup sederhana. Dimana menariknya?

Pada jenjang TK, kesederhanaan diwakili oleh sosok Abraham Lincoln. Kenapa Abraham Lincoln? Sebab dia adalah presiden Amerika Serikat yang paling sederhana gaya hidupnya, sampai-sampai ia tidak mau berkantor di Gedung Putih namun di rumah sederhananya yang terbuat dari kayu (log cabin). Dengan berbagai strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, seperti strategi wayang, dengan sarung tangan berbentuk Abraham Lincoln, seorang guru bercerita dengan menariknya sampai membuat semua siswanya terkesima. Apalagi sampai pada puncak kepahlawanan Abraham Lincoln. Semua siswa berdiri dan bertepuk tangan seiring dengan gerakan lucu boneka tangan Abraham Lincoln.

Ada lagi strategi dengan menonton film Abraham Lincoln atau dengan membacakan buku cerita Abraham Lincoln. Walhasil ada banyak strategi pembelajaran tentang kesederhanaan dengan menampilkan sosok Abraham Lincoln. Sangat inspiratif buat siswa.

Guru tidak memulai pembelajarannya dengan pernyataan defenitif kepada siswanya. ‘Anak-anak dengar ya … catat ya …. Yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah gaya hidup yang bla..bla…bla …’. Praktis banyak siswa yang menatap sebentar lalu menoleh kanan kiri lalu berbicara sendiri atau mengantuk dan akhirnya tertidur.


Menampilkan tokoh Abraham Lincoln dengan berbagai cara yang menarik ketika para siswa ditanya apa yang dimaksud hidup sederhana? Maka serentak mereka menjawab, seperti Abraham Lincoln, rumahnya saja dari kayu sangat sederhana. Dari jawaban tersebut ternyata memberikan sebuah defenisi sederhana yang tepat dan luas, tidak sempit.

Lessonplan ini tidak hanya berhenti disitu, setelah cerita tentang sosok Abraham Lincoln, siswa-siswa usia TK diminta membuat log cabin atau rumah kayunya Abraham Lincoln dari kue coklat dan kue-kue kering. Lalu hasil karya itu dipamerkan kepada orangtuanya dan guru-gurunya, dan setelah puas, mereka memakannya bersama-sama. Sebuah proses belajar yang menarik.

Bagi siswa-siswa pada jenjang yang lebih tinggi, SD atau SMP, mereka diminta membuat log cabin mini dan apabila di halaman belakang rumah terdapat pohon yang cukup besar dan rindang, log cabin mini tersebut mereka letakkan di atas pohon tersebut. Mereka biasa sebut dengan rumah pohon. Mereka akan puas sekali melihat hasil karyanya. Selain memahami betul makna kesederhanaan dari karyanya, mereka juga selalu terinspirasi dengan Abraham Lincoln. Log cabin di atas pohon itu selalu dijadikan tempat untuk belajar bersama, merencanakan proyek-proyek lain, dan lain-lain.

Bayangkan, betapa cantiknya proses belajar di atas. Saya sebut saja strategi atau metode pembelajaran dengan penokohan tersebut dengan nama SEGITIGA EMAS. Sebuah segitiga memiliki tiga sudut. Satu sudut di atas dan dua sudut lainnya di bawah. Sudut pertama di atas adalah MATERI yang akan diajarkan. Materi apa saja yang terkait dengan karakter atau yang lainnya, misalnya kesederhanaan, keberanian, patuh kepada orangtua, dan lain-lain. Sudut yang kedua adalah PENOKOHAN. Materi yang defenitif tersebut dimunculkan dengan seorang tokoh yagn mewakili materi tersebut. Abraham Lincoln adalah tokoh yang mewakili materi kesederhanaan. Sedangkan sudut yang ketiga adalah AKTIVITAS. Aktivitas ini adalah kegiatan membuat produk atau karya yang terkait antara materi dengan sang tokoh. Dalam lesson plan di atas produk yang ditampilkan adalah membuat log cabin.


Penokohan hakekatnya adalah citra. Aktivitas hakekatnya adalah modalitas yang paling disukai oleh otak. Artinya perpaduan antara PENOKOHAN dan AKTIVITAS menjadi kombinasi strategi pembelajaran yang efektif bagi siswa.

Dalam karya tulis saya, yang berjudul Islamic Quantum Learning lebih detail memaparkan kualitas dari PENOKOHAN ini. Bagaimana jika tokoh yang ditampilkan adalah tokoh FIKTIF dan tokoh REAL. Apakah mempunyai dampak penguatan memori yang sama atau berbeda. Insyallah saya dapat menulis di media ini global analisa dari Islamic Quantum Learning, sangat menarik.

Rhizo Education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar